Monday, 15 August 2011

[Miris] Rio Haryanto, Mengharumkan nama bangsa dapatnya malah tagihan pajak!

Miris gan, pembalap muda Indonesia yg berpotensi yaitu Rio Haryanto yg selama ini kurang mendapat dukungan dari pemerintah, tapi berhasil beberapa kali membuat lagu Indonesia raya berkumandang di negara lain, sekarang malah diincar petugas pajak gara2 berhasil menjadi juara di jerman dan Hungaria



Kenapa kabar gembira kemenangan Rio tidak disambut dengan memberikan dukungan, seperti diketahui kabarnya karena masalah dana maka Rio batal naik ke kelas GP2 tahun ini. tapi kenapa kabar kemenangan Rio malah langsung disambut dengan tagihan pajak seolah pemerintah cuma ingin mengambil keuntungan dari warganya yg berprestasi.








Silahkan dibaca berita selengkapnya:


Spoiler for Juara Hungaria:
Rio Haryanto kembali memenangi balapan GP3 Series. Bila akhir pekan lalu ia menjuarai Race 1 GP3 Series Jerman di Sirkuit Nurburgring, maka kali ini ia menjadi yang terbaik pada Race 2 GP3 Series di Hungaroring, Hongaria, hari Minggu (31/7). Yang menyamakan kedua pencapaian gemilang itu adalah sama-sama menang di lintasan basah.



Kehebatan Rio ditambah fakta bahwa ia start dari posisi 9, semestinya 10 karena Alexander Sims didiskualifikasi dari finis kelima Race 1. Karena hujan sudah turun sejak awal, kali ini semua pembalap langsung menggunakan ban basah. Selepas start Rio langsung berada di posisi 6. Setelah itu drama menimpa Lewis Williamson dan Vittorio Ghirelli yang keluar arena dan Safety Car (SC) masuk ke trek. Setelah SC keluar trek dan lomba normal, Rio merambah ke posisi 3.


Rupanya drama belum berhenti di lintasan basah ini. Thomas Hylkema juga mengalami tabrakan hebat yang membuat SC kembali ke trek. Rio waktu itu sudah ada di posisi 2. Begitu restart selepas SC keluar trek, Rio langsung menyerang pimpinan lomba, Nigel Melker. Berhasil! Sejak itu Rio terus memimpin lomba hingga finis dan meraih kemenangan keduanya musim ini.



“Sekali lagi alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT. Balapan kali ini luar biasa berat, apalagi saya berangkat dari kekecewaan Race 1 di mana saya start dari posisi 6 malah finis di urutan 10. Namun tekad saya kuat untuk tak mau pulang dengan tangan hampa lagi. Modal besar saya adalah mobil yang bagus yang disediakan tim. Saya amat berterima kasih dengan kondisi ini. Dengan itu saya langsung menyerang beberapa pembalap di depan dan berhasil. Kunci lain adalah sabar dan jangan emosi sehingga membuat kesalahan yang tak perlu. Ketika Nigel Melker sudah unggul jauh kondisi memang itu berat, tapi dalam kondisi hujan apa pun bisa terjadi. Dan terbukti, ada SC, dan saya bisa langsung menyerang dia untuk segera menyusulnya begitu SC keluar trek. Setelah berhasil menyusul Melker untuk memimpin lomba, saya tinggal mengamankan posisi yang juga tidak mudah karena Valtteri Bottas dan James Calado juga terus melaju cepat ke depan. Sekali lagi ini kemenangan yang tak mudah dan terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya selama ini, baik keluarga, sponsor, tim, media, dan juga doa rakyat Indonesia,” kata Rio, yang membela tim Marussia Manor Racing dan disponsori Pertamina ini.




Seri berikut GP3 digelar di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, pada 26-28 Agustus 201


Spoiler for Lihat video:






Spoiler for Kekurangan Dana:


Jambi, Kompas - Manajer Rio Haryanto, Indah Peniwati, menegaskan, seharusnya pada tahun ini pebalap Rio Haryanto, yang masuk lima besar GP3, sudah bertarung di GP2 yang kualifikasinya hanya setingkat di bawah Formula 1. Namun, akibat kekurangan dana, Rio tetap diminta fokus di GP3.



”Tahun ini seharusnya Rio sudah bisa turun di GP2, yang merupakan satu kelas di atas GP3. Namun, karena masih kurangnya dana yang dibutuhkan, Rio tetap harus fokus di GP3,” katanya pada jumpa pers menjelang acara tertib lalu lintas Kota Jambi, yang diikuti Rio Haryanto, Minggu (13/3).




”Mudah-mudahan tahun depan. Kalau ada dana tambahan sponsor dari luar negeri, Rio sudah bisa tampil di GP2,” ucap Indah.




Untuk GP3, kata Indah, setiap tahun dibutuhkan dana sebesar Rp 25 miliar. Adapun di GP2, total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 40 miliar.




Jika sudah bisa tampil di GP2, kata Indah, itu berarti tinggal selangkah lagi Rio bisa tampil di Formula 1. Dengan demikian, kemungkinan Indonesia akan menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki pebalap Formula 1 sesudah Malaysia.




”Bedanya adalah Alex Young, pebalap Formula 1 asal Malaysia, mendapat dukungan dana secara penuh dari Pemerintah Malaysia. Sementara Rio bisa dikatakan sebagian besar biayanya mandiri dan dibantu sponsor, seperti Pertamina, Telkomsel, serta Garuda,” ucapnya.
DILEMA tengah melanda Rio Haryanto. Di tengah prestasi yang naik daun dan mampu mengharumkan nama Indonesia di lintasan balap internasional Rio harus menghadapi masalah yang mengganggu konsentrasi menjelang dua race terakhir GP3.



Dua kemenangan di Seri Nurbur-gring (23/7) dan Hungaroring (31/7) membuatnya dikejar Kantor Pajak Kabupaten Boyolali. Selain tinggal di pusat Kota Solo, keluarga Rio memiliki rumah dan perusahaan di daerah Kota Susu tersebut



Menurut pengakuan ibunda Rio, Indah Pennywao. Kantor Pajak Kabupaten Boyolali sudah dua kali mengirimkan surat penagihan atas kemenangan yang diraih oleh putra keempatnya tersebut Padahal, dalam beberapa tahun sebelumnya, tidak pernah ada peristiwa semacam ini.



lelas sekali surat ini membuat konsentrasi Rio terbelah. Padahal. Rio sudah toh nyowo (taruhan nyawa. Red), berjuang untuk bangsa Indonesia dan sering nombok dap roce-nya. Setelah dua kali menang kemarin, tau-tau dapat surat tagihan." kata Indah kepada Radar Solo kemarin (6/8).



Yang membuat keluarga sedikit heran. Rio tinggal dan tercatat sebagai penduduk Solo, bukan Boyolali. Hanya perusahaan milik keluarganya yang di Boyolali. Tetapi, surattagihan Justru ditujukan kepada Rio.



"Kalau soal urusan perusahaan, kami masih maklumi tapi yang tertera di surat nama Rio. Makanya, kami jadi bingung dan harus berbuat apa" jelas Indah.



Tidak ingin r salah tenis berlarut-larut, keluarga Rio berencana untuk meminta bimbingan kepada men-teri keuangan dalam waktu dekat Menteri keuangan setidaknya dapat mencarikan solusi terbaik terkait dengan permasalahan itu.



Kami sebagai warga negara lndonesia yang baik juga taat pajak. Kami tidak mau masalah ini mengganggu konsentrasi Rio kalau tidak segera selesai. Mudah-mudahan bantuan dari menteri keuangan bisa berguna bagi kami nanti," harap Indah.







Bagaimana pendapat kaskuser, bukankah seharusnya pemerintah memberikan dukungan dana agar Rio bisa jadi pembalap F1 pertama dari Indonesia?, bukan malah membebani Rio.













sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10028965

No comments:

Post a Comment